04 Nov 2025 | Berita Korporasi
Sebagai bagian dari komitmen dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan, perwakilan PT Adhi Persada Beton, Aldian Nurdiansyah dan Panji Ginaya Taufik, menjadi bagian dari delegasi Indonesia yang berpartisipasi dalam Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA) Conference Goyang 2025 di Korea Selatan pada 26–31 Oktober 2025.
Dalam ajang bergengsi yang dihadiri oleh para ahli dan praktisi infrastruktur dari berbagai negara Asia dan Australia ini, tim engineering Adhi Beton turut berkontribusi sebagai pembicara dalam Technical Session, dengan memaparkan gagasan inovatif dan hasil kajian yang dikembangkan di lingkungan perusahaan. Selain Adhi Beton, beberapa BUMN Karya lain juga ikut berpartisipasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang konstruksi jalan dan jembatan.
Aldian Nurdiansyah membawakan karya ilmiah dengan tema “Penerapan Lean Manufacture untuk Mencapai Efisiensi pada Proyek Konstruksi”, yang membahas dampak positif penerapan konsep lean manufacture di industri beton pracetak. Dalam paparannya, Aldian menjelaskan bahwa prinsip lean manufacture dapat membantu mengurangi pemborosan non-fisik dan meningkatkan efektivitas proses produksi sehingga proyek konstruksi dapat mencapai target imbas dari proses produksi girder yang memenuhi kebutuhan.
“Dengan penerapan pendekatan lean manufacture, kapasitas produksi girder tipe H2.1m L40.8m dapat ditingkatkan menjadi lima unit per hari pada kondisi peak demand, dari yang sebelumnya hanya tiga unit per hari, tanpa mengurangi kualitas produk.,” ungkap Aldian. “Konsep lean manufacture ini secara umum telah diterapkan di PT Adhi Persada Beton, namun PT Adhi Persada Beton dapat menerapkan secara bertahap dengan metode-metode lean yang lain. Kolaborasi antara lean manufacture dan lean construction pada proyek konstruksi menjadi hal yang menarik diteliti karena lean construction sendiri adalah turunan disiplin dari lean manufacture”
Sementara itu, Panji Ginaya Taufik mempresentasikan kajian berjudul “Optimalisasi Ultra High Performance Concrete (UHPC) pada Produk Voided Slab”. Dalam risetnya, Panji mengangkat potensi penggunaan UHPC untuk memperluas batas desain produk beton pracetak.
“Jika dengan beton normal panjang maksimal voided slab hanya sekitar 15 meter, penggunaan UHPC secara teoritis bisa mencapai hingga 30 meter,” jelas Panji. “Konsep ini membuka peluang untuk efisiensi material dan inovasi desain struktur ke depan, efisiensi yang diperoleh bukan hanya secara struktur namun dapat berimbas kepada penghematan biaya konstruksi dan efisiensi penggunaan semen untuk mendukung green construction.”
Keikutsertaan insan Adhi Beton dalam REAAA Conference menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pengetahuan dan inovasi teknologi beton. Selain memperluas wawasan mengenai tren konstruksi global khususnya dalam bidang jalan dan jembatan. Forum ini juga menjadi kesempatan berharga bagi Adhi Beton untuk memperkenalkan potensi riset dan ide-ide inovatif karya anak bangsa di tingkat internasional.
Adhi Persada Beton akan terus mendorong kolaborasi dan riset yang berorientasi pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan, guna memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pembangunan infrastruktur yang berkualitas di Indonesia.